Kamis, 23 April 2015

Naruto Gaiden : The Seventh Hokage and The Scarlet Spring Chapter 1

Chapter 1 : Uchiha Sarada


Para murid akademi sedang serius mendengarkan penjelasan dari Aburame Shino Sensei

Aburame Shino, Pekerjaan : Instruktur Akademi

Shino :  (*Menunjukkan ikat kepala genin) Kalian pasti tahu benda ini. Kalian benar. Alasan kenapa aku menunjukkan benda ini kepada kalian sekarang adalah... karena ujian kelulusan kalian adalah minggu depan!




Shikadai : (*menidurkan kepala ke atas meja) Sungguh merepotkan <mendokusei>. Tapi...
Chouchou : Aku akan mengikuti ujian itu jika hal itu dapat mengurangi berat badanku.
Inojin : Bagaimana dengan kelancangannya? Bukankah kalian juga mengikutinya!?

Seperti orang tua mereka (Shikamaru, Chouji, dan Ino) bahkan anak anak mereka yaitu Shikadai, Chochou, dan Inojin pun duduk satu meja di akademi

Temen semeja Boruto : Akhirnya tiba juga ya Boruto!
Boruto : Yah, hal yang mudah ini.

Shino : Penjelasannya akan diberikan pada hari-H
Murid 1 : (*berteriak) Aku pasti akan menjadi seorang ninja
Murid 2 : (*Berteriak) Kita akan menjadi ninja sejati.

Sarada : (*Berfikir) (Aku tidak mengerti? Lalu kenapa kalau sudah lulus ujian itu? Mereka akan menjadi apa? Ninja ? Lalu memangnya kenapa kalau menjadi seorang ninja? Apa sih artinya menjadi seorang ninja? Ninja ini.. Ninja itu... Omong kosong)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Para caalon genin sudah pulang dari akademi. Hari ini Sarada dan Chouchou pulang bersama. Sambil berjalan mereka membahas tentang kejadian di kelas tadi.
Chouchou : Ya ampun!!!
Sarada : Ada apa Chouchou?
Chouchou : Harus menghadapai ayahku dan juga ujian... latihan sepanjang hari... begitu terus... ditambah lagi...
Sarada : Oooo
Chouchou : Kau tahu, aku tidak begitu peduli dengan latihan latihan itu seperti...  ahh tidak penting ya? Ayo kita mencari Anmitsu (*berjalan mendahului Sarada)
Sarada : Sebaiknya kau pergi berlatih.
Chouchou : Eh ? (*jengkel) (*Agak membentak) Jadi kau merendahkanku!! Ya ampun, aku sekarang benar benar jengkel.  Oiya, Kau kan Sarada dari Klan Uchiha. Karen itula kau hanya menganngap itu seagai lelucon.
Sarada : (*Sebal)Semua orang juga mengatakjan hal itu . . . tapi sebenarnya aku tidak tahu tentang ...  Lagipula bukan itu masalahnya.
Chouchou : Jadi apa?
Sarada : (*Diam sebentar) .... Kau bisa menghabiskan waktu dengan ayahmu (*terpotong)

Chouji : Hey Chouchou!! Kemarilah!! (*Melambaikan tangan sambil memegang bungkusan kripik)



Sontak semua orang mengalihkan perhatiannya ke Chouji dan Chouchou dan hal itu jelas membuat Chouchou malu.

Chouchou : Huh... sungguh memalukan!!
Sarada : Hei Orang tua berjalan jalan sambil memegang bungkusan kripik kentang itu hal yang biasa tahu!!!
Chouchou : (*Geram) Bukan begitu!! Itu kripik rasa asin! Kenapa ayah tetap membawanya padahal dia tahu kalu aku lebih suka rasa kaldu! Sial. Aku tidak pernah mengerti tentangnya.

Chouji : (*Mendekati Chouchou dan Sarada ) Hai Sarada!!
Sarada : Hai Paman! Kalau begitu akan pulang saja... (*melambaikan tangan)
Chouchou : Sampai jumpa....

-----------------------------------------------------------------------------------
Sementara itu di lain tempat, tampak wajah Naruto di bukit batu tercoret dengan tulisan (BAKA)
Bisa ditebak siapa yang membuatnya!!
Yang pasti bukan Naruto
Saat ini ia sedang berusaha untuk menangkap anaknya yang telat membuat onar itu!
Naruto mencoba menahan tendangan Boruto dengan tangannya. Dan ketika Naruto mencoba untuk menangkapnya Boruto berubah menjadi kepulan asap.

Naruto : (Bunshin?)
Boruto  : Aku di sini!! (*Melompat melewati atap atap)
Naruto : Berani sekali dia mengerjai ayahnya sendiri! (Kagebunshin no jutsu)

Sai : Tuan Hokage, Kau sungguh kasihan.
Naruto : Eh? (*Batal mengeluarkan bunshin dan melihat ke arah Sai dan Inojin)
Saat itu Inojin mungkin sedang berlatih bersama ayahnya dan kebetulan meliihat adegan Naruto dan Boruto. Inojin sedang mempelajari jutsu kebanggaan ayahnya. Ia hampir selesai melukisnya.
Inojin : (Ninpo Choujuugiga)
Munculah hewan lukisan yang mirip seperti selalu dilukis oleh Sai tapi dengan ukuran tubuh yang lebih mini. Inojin tapmpak tersenyum puas dengan hasil karyanya.

Naruto : (*Menggaruk kepala) Latihan kalian sepertinya baik baik saja, tapi...
Sai : Sepertinya aku yang terlihat kasihan. Ya?
Inojin : Mencoba untuk tetap keren, Yah? (*Selera senimu kuno)
Naruto : Lho.. (*Bingung mencari jejak Boruto)

Sarada bersembunyi di balik pegangan tangga karena takut terlihat oleh Naruto.
Lalu Sarada mencoba berbicara kepada Boruto yang berjalan di depannya.
Sarada : Sama seperti biasa ya, Baka.
Boruto : (*Meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya) SSTTT! (*Bersembunyi di dalam papan segitiga.
Sarada : (*hanya melihat aksi Boruto yang sudah bersembunyi)
Naruto : Sarada!!
Sarada : Tuan Hokage !
Naruto : Apa kau melihat Boruto ?
Sarada : (*Terdiam sebentar)
Boruto : (*Degdegan)

Sarada : Ke arah sana! (*Menunjuk lawan arah tempat Boruto bersembunyi)
Naruto : Terima Kasih ya... (*Pergi)
Sarada : (*Merasa menyesal karena berbohong)

Boruto : (*Keluar dari persembunyian) Aku yang seharusnya berterima kasih, Sarada. Sudah lama sejak terakhir kali kami bermain petak umpet. Aku tidak akan membiarkannya menemukanku dengan mudah. Untuk memecahkan rekor!
Sarada : Boruto ...  Kenapa Kau tidak mau ...

Shikamaru : Kalau Hokage menggunakan Sage Mode, dia pasti akan segera menemukanmu.
Boruto : Aku tahu itu...  Jika ayah serius kami tidak akan bermain rekor.
Shikadai : Meski tidak tahu apa yang terjadi ... Hokage terlihat sangat kesusahan untuk menanganimu. Aku yakin dia punya banyak urusan yang harus dikerjakan.
Boruto : Yang tadi itu hanya bunshin. Ayah yang asli pasti sedang sibuk dengan tugasnya di kantor. Baiklah kembali ke recor baru! Lhoo.. (*Merasa tidak bisa bergerak)
Sarada : (*Bingung juga)

Boruto : Jutsu Paman Shikamaru!
Shikadai : Yah jutsu bayangan.
Boruto : Aku tidak bisa .. bergerak...
Shikamaru : Jangan membuatnya semakin repot Boruto... Hokage adalah orang yang sibuk ... begitupun dengan aku, sebagai penasehat.
Boruto : Sial!! (*mencoba bergerak)

Shikadai : (*Tertawa kegelian) Ahahahahaha.....
Shikamaru : Yah walaupun aku bilang begitu.... Kau melakukan hal sama seperti yang dilakukan Naruto ketika muda dulu. Shikadai, cepat panggil bunshin hokage tadi.
Shikadai : Eh? Kenapa aku? (*menggaruk kepala) mendokusei ....
Shikamaru : (*Kesal melihat Shikadai) Yah sepertinya hal yang sama juga terjadi pada keluargaku.
Sambil menyaksikan percakapan itu, Sarada termenung dan merasa iri dengan teman temannya. Karena  ia belum pernah berjumpa dengan ayahnya.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sarada : (Aku  tidak pernah berjumpa dengannya... Ayah pergi ketika aku masi bayi ... Ayah ya...) (*Melihat figura keluarga Uchiha)

Sarada : Apa dia memakai kacamata ?
Sakura : Ha? (*Bingung)
Sarada : Apakah ayah menggunakan kacamata?
Sakura : Ibu rasa tidak. Kurasa ... (*berfikir)
Sarada : (*Sebal) Ibu mengira...  Ibu menikah dengannya dan Ibu hanya mengira....?
Sakura : (*Bingung & Sedih) Yah.. Ayahmu jarang berada di desa dulu .. . ya sekarang juga sih .. tapi ...
Sarada : (*Kesal) Hei Bu, Apa Ibu benar benar istrinya?
Sakura : (*Marah) Jadi apa maksudmu!! Tigkahmu aneh hari ini!!
Sarada : Hal aneh sebenarnya adalah hubungan Ibu dengan Ayah! Dan keanehan itu adalah benar, akui saja! (*membentak)
Sakura :  SARRADA!! (*Memukul tanah)
Sakura melepaskan tinjunya ke tanah sehingga membuat tanahnya retak retak dan retakan retakan itu berhambur tertiup angin. Melihat apa yang dilakukan oleh ibunya itu, Sarada sampai mengeluarkan air mata. Sakura yang melihat Sarada pun merasa bersalah atas apa yang telah ia lakukan.

Sakura : Maafkan ibu karena telah membentakmu... Ayahmu sedang melakukan suatu pekerjaan penting, kau tahu kan. Ia pasti akan segera kembali. Ibu yakin perasaan kami telah bersatu jadi ibu sangat yakin kalau ayahmu akan baik baik saja.
Sarada : Kenapa Ibu begitu yakin?
Belum sempat Sakura menjelaskan, tiba tiba dampak dari pukulan Sakura tadi telah nampak. Akibat dari retaknya tanah yang ia buat, Rumah Uchiha pun rubuh. Sakura dan Sarada sangat terkejut akan hal itu.

Sakura : Ti... tidak!! Rumah kita...!!! (*Pingsan)


-------------------------------------------------------------------------------------------------
Sarada : Tolong rawat ibuku...
Shizune : Syukurlah ia sering pingsan belakangan ini...  Kau akan pergi kemana? Aku bisa memanggil orang untuk memperbaiki rumahkalian.
Sarada : Jangan khawatir... Ada benda yang sangat berharga bagi kami
Sepertinya Sakura sedang dirawat di rumah sakit karena ia pingsan tadi. Sarada pergi ke bekas rumah mereka tadi. Sepertinya ada barang yang ingin dia ambil
Sarada : Ketemu!!
Ternyata Sarada berniat untuk mengambil figura keluarganya kembali. Figura itu ternyata sudah patah dan pecah sehingga tampak kalau foto Sasuke dan Sakura yang awalnya tampak berfoto bersama ternyata hanyalah gabungan dari dua foto. Yaitu gabungan antara foto Sakura dan Tim Taka.

Sarada penasaran dengan gadis berkacamata berambut merah yang berada di sebalah Sasuke, Karin. Sarada merasa kalau mereka mirip karena Karin menggunakan kacamata.



 
Sarada : Siapa perempuan di sebelah ayah ini? (*Menatap foto itu lekat lekat)

                     ---------------------------------------------------------------------------------------------
Sasuke saat ini sedang berada di dalam hutan dan ntah akan pergi kemana. Tapi sepertinya ia berniat untuk pulang.



Sasuke : Hmmmm  (*Bergumam dan menoleh ke kiri)

Sasuke kembali...



~Chapter 1 End~
=========================================================

Yo teman teman
Selamat menikmati Chapter ini
Saya sebenarnya agak sedikit kecewa dengan chapter ini
Tapi ini masihlah permulaan 
Kita tunggu saja kelanjutannya

;)


SaTsu

Medan, 23-4-2015, 19.58 WIB

2 komentar: