Chapter 1 : Uchiha Sarada
Para murid akademi sedang serius mendengarkan penjelasan
dari Aburame Shino Sensei
Aburame Shino, Pekerjaan : Instruktur Akademi
Shino : (*Menunjukkan
ikat kepala genin) Kalian pasti tahu benda ini. Kalian benar. Alasan kenapa aku
menunjukkan benda ini kepada kalian sekarang adalah... karena ujian kelulusan
kalian adalah minggu depan!
Shikadai : (*menidurkan kepala ke atas meja) Sungguh
merepotkan <mendokusei>. Tapi...
Chouchou : Aku akan mengikuti ujian itu jika hal itu dapat
mengurangi berat badanku.
Inojin : Bagaimana dengan kelancangannya? Bukankah kalian
juga mengikutinya!?
Seperti orang tua mereka (Shikamaru, Chouji, dan Ino) bahkan
anak anak mereka yaitu Shikadai, Chochou, dan Inojin pun duduk satu meja di
akademi
Temen semeja Boruto : Akhirnya tiba juga ya Boruto!
Boruto : Yah, hal yang mudah ini.
Shino : Penjelasannya akan diberikan pada hari-H
Murid 1 : (*berteriak) Aku pasti akan menjadi seorang ninja
Murid 2 : (*Berteriak) Kita akan menjadi ninja sejati.
Sarada : (*Berfikir) (Aku tidak mengerti? Lalu kenapa kalau
sudah lulus ujian itu? Mereka akan menjadi apa? Ninja ? Lalu memangnya kenapa
kalau menjadi seorang ninja? Apa sih artinya menjadi seorang ninja? Ninja ini..
Ninja itu... Omong kosong)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Para caalon genin sudah pulang dari akademi. Hari ini Sarada
dan Chouchou pulang bersama. Sambil berjalan mereka membahas tentang kejadian
di kelas tadi.
Chouchou : Ya ampun!!!
Sarada : Ada apa Chouchou?
Chouchou : Harus menghadapai ayahku dan juga ujian...
latihan sepanjang hari... begitu terus... ditambah lagi...
Sarada : Oooo
Chouchou : Kau tahu, aku tidak begitu peduli dengan latihan
latihan itu seperti... ahh tidak penting
ya? Ayo kita mencari Anmitsu (*berjalan mendahului Sarada)
Sarada : Sebaiknya kau pergi berlatih.
Chouchou : Eh ? (*jengkel) (*Agak membentak) Jadi kau
merendahkanku!! Ya ampun, aku sekarang benar benar jengkel. Oiya, Kau kan Sarada dari Klan Uchiha. Karen itula
kau hanya menganngap itu seagai lelucon.
Sarada : (*Sebal)Semua orang juga mengatakjan hal itu . . .
tapi sebenarnya aku tidak tahu tentang ...
Lagipula bukan itu masalahnya.
Chouchou : Jadi apa?
Sarada : (*Diam sebentar) .... Kau bisa menghabiskan waktu
dengan ayahmu (*terpotong)
Chouji : Hey Chouchou!! Kemarilah!! (*Melambaikan tangan
sambil memegang bungkusan kripik)
Sontak semua orang mengalihkan perhatiannya ke Chouji dan
Chouchou dan hal itu jelas membuat Chouchou malu.
Chouchou : Huh... sungguh memalukan!!
Sarada : Hei Orang tua berjalan jalan sambil memegang bungkusan
kripik kentang itu hal yang biasa tahu!!!
Chouchou : (*Geram) Bukan begitu!! Itu kripik rasa asin! Kenapa
ayah tetap membawanya padahal dia tahu kalu aku lebih suka rasa kaldu! Sial. Aku
tidak pernah mengerti tentangnya.
Chouji : (*Mendekati Chouchou dan Sarada ) Hai Sarada!!
Sarada : Hai Paman! Kalau begitu akan pulang saja...
(*melambaikan tangan)
Chouchou : Sampai jumpa....
-----------------------------------------------------------------------------------
Sementara itu di lain tempat, tampak wajah Naruto di bukit
batu tercoret dengan tulisan (BAKA)
Bisa ditebak siapa yang membuatnya!!
Yang pasti bukan Naruto
Saat ini ia sedang berusaha untuk menangkap anaknya yang
telat membuat onar itu!
Naruto mencoba menahan tendangan Boruto dengan tangannya. Dan
ketika Naruto mencoba untuk menangkapnya Boruto berubah menjadi kepulan asap.
Naruto : (Bunshin?)
Boruto : Aku di
sini!! (*Melompat melewati atap atap)
Naruto : Berani sekali dia mengerjai ayahnya sendiri!
(Kagebunshin no jutsu)
Sai : Tuan Hokage, Kau sungguh kasihan.
Naruto : Eh? (*Batal mengeluarkan
bunshin dan melihat ke arah Sai dan Inojin)
Saat itu Inojin mungkin sedang
berlatih bersama ayahnya dan kebetulan meliihat adegan Naruto dan Boruto. Inojin sedang mempelajari jutsu
kebanggaan ayahnya. Ia hampir selesai melukisnya.
Inojin : (Ninpo Choujuugiga)
Munculah hewan lukisan yang mirip
seperti selalu dilukis oleh Sai tapi dengan ukuran tubuh yang lebih mini.
Inojin tapmpak tersenyum puas dengan hasil karyanya.
Naruto : (*Menggaruk kepala)
Latihan kalian sepertinya baik baik saja, tapi...
Sai : Sepertinya aku yang terlihat
kasihan. Ya?
Inojin : Mencoba untuk tetap
keren, Yah? (*Selera senimu kuno)
Naruto : Lho.. (*Bingung mencari
jejak Boruto)
Sarada bersembunyi di balik
pegangan tangga karena takut terlihat oleh Naruto.
Lalu Sarada mencoba berbicara
kepada Boruto yang berjalan di depannya.
Sarada : Sama seperti biasa ya, Baka.
Boruto : (*Meletakkan jari telunjuk
di depan bibirnya) SSTTT! (*Bersembunyi di dalam papan segitiga.
Sarada : (*hanya melihat aksi
Boruto yang sudah bersembunyi)
Naruto : Sarada!!
Sarada : Tuan Hokage !
Naruto : Apa kau melihat Boruto ?
Sarada : (*Terdiam sebentar)
Boruto : (*Degdegan)
Sarada : Ke arah sana! (*Menunjuk
lawan arah tempat Boruto bersembunyi)
Naruto : Terima Kasih ya... (*Pergi)
Sarada : (*Merasa menyesal karena
berbohong)
Boruto : (*Keluar dari
persembunyian) Aku yang seharusnya berterima kasih, Sarada. Sudah lama sejak
terakhir kali kami bermain petak umpet. Aku tidak akan membiarkannya
menemukanku dengan mudah. Untuk memecahkan rekor!
Sarada : Boruto ... Kenapa Kau tidak mau ...
Shikamaru : Kalau Hokage
menggunakan Sage Mode, dia pasti akan segera menemukanmu.
Boruto : Aku tahu itu... Jika ayah serius kami tidak akan bermain
rekor.
Shikadai : Meski tidak tahu apa
yang terjadi ... Hokage terlihat sangat kesusahan untuk menanganimu. Aku yakin
dia punya banyak urusan yang harus dikerjakan.
Boruto : Yang tadi itu hanya
bunshin. Ayah yang asli pasti sedang sibuk dengan tugasnya di kantor. Baiklah
kembali ke recor baru! Lhoo.. (*Merasa tidak bisa bergerak)
Sarada : (*Bingung juga)
Boruto : Jutsu Paman Shikamaru!
Shikadai : Yah jutsu bayangan.
Boruto : Aku tidak bisa ..
bergerak...
Shikamaru : Jangan membuatnya
semakin repot Boruto... Hokage adalah orang yang sibuk ... begitupun dengan
aku, sebagai penasehat.
Boruto : Sial!! (*mencoba
bergerak)
Shikadai : (*Tertawa kegelian)
Ahahahahaha.....
Shikamaru : Yah walaupun aku
bilang begitu.... Kau melakukan hal sama seperti yang dilakukan Naruto ketika
muda dulu. Shikadai, cepat panggil bunshin hokage tadi.
Shikadai : Eh? Kenapa aku?
(*menggaruk kepala) mendokusei ....
Shikamaru : (*Kesal melihat
Shikadai) Yah sepertinya hal yang sama juga terjadi pada keluargaku.
Sambil menyaksikan percakapan itu,
Sarada termenung dan merasa iri dengan teman temannya. Karena ia belum pernah berjumpa dengan ayahnya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sarada : (Aku tidak pernah berjumpa dengannya... Ayah pergi
ketika aku masi bayi ... Ayah ya...) (*Melihat figura keluarga Uchiha)
Sarada : Apa dia memakai kacamata
?
Sakura : Ha? (*Bingung)
Sarada : Apakah ayah menggunakan
kacamata?
Sakura : Ibu rasa tidak. Kurasa
... (*berfikir)
Sarada : (*Sebal) Ibu mengira... Ibu menikah dengannya dan Ibu hanya
mengira....?
Sakura : (*Bingung & Sedih)
Yah.. Ayahmu jarang berada di desa dulu .. . ya sekarang juga sih .. tapi ...
Sarada : (*Kesal) Hei Bu, Apa Ibu
benar benar istrinya?
Sakura : (*Marah) Jadi apa
maksudmu!! Tigkahmu aneh hari ini!!
Sarada : Hal aneh sebenarnya
adalah hubungan Ibu dengan Ayah! Dan keanehan itu adalah benar, akui saja!
(*membentak)
Sakura : SARRADA!! (*Memukul tanah)
Sakura melepaskan tinjunya ke
tanah sehingga membuat tanahnya retak retak dan retakan retakan itu berhambur
tertiup angin. Melihat apa yang dilakukan oleh ibunya itu, Sarada sampai
mengeluarkan air mata. Sakura yang melihat Sarada pun merasa bersalah atas apa
yang telah ia lakukan.
Sakura : Maafkan ibu karena telah
membentakmu... Ayahmu sedang melakukan suatu pekerjaan penting, kau tahu kan.
Ia pasti akan segera kembali. Ibu yakin perasaan kami telah bersatu jadi ibu
sangat yakin kalau ayahmu akan baik baik saja.
Sarada : Kenapa Ibu begitu yakin?
Belum sempat Sakura menjelaskan,
tiba tiba dampak dari pukulan Sakura tadi telah nampak. Akibat dari retaknya
tanah yang ia buat, Rumah Uchiha pun rubuh. Sakura dan Sarada sangat terkejut
akan hal itu.
Sakura :
Ti... tidak!! Rumah kita...!!! (*Pingsan)
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Sarada : Tolong rawat ibuku...
Shizune : Syukurlah ia sering
pingsan belakangan ini... Kau akan pergi
kemana? Aku bisa memanggil orang untuk memperbaiki rumahkalian.
Sarada : Jangan khawatir... Ada
benda yang sangat berharga bagi kami
Sepertinya Sakura sedang dirawat
di rumah sakit karena ia pingsan tadi. Sarada pergi ke bekas rumah mereka tadi.
Sepertinya ada barang yang ingin dia ambil
Sarada : Ketemu!!
Ternyata Sarada berniat untuk
mengambil figura keluarganya kembali. Figura itu ternyata sudah patah dan pecah
sehingga tampak kalau foto Sasuke dan Sakura yang awalnya tampak berfoto bersama
ternyata hanyalah gabungan dari dua foto. Yaitu gabungan antara foto Sakura dan Tim
Taka.
Sarada penasaran dengan gadis
berkacamata berambut merah yang berada di sebalah Sasuke, Karin. Sarada merasa
kalau mereka mirip karena Karin menggunakan kacamata.
Sarada :
Siapa perempuan di sebelah ayah ini? (*Menatap foto itu lekat lekat)
---------------------------------------------------------------------------------------------
Sasuke saat ini sedang berada di
dalam hutan dan ntah akan pergi kemana. Tapi sepertinya ia berniat untuk
pulang.
Sasuke : Hmmmm (*Bergumam dan menoleh ke kiri)
Sasuke kembali...
~Chapter 1 End~
=========================================================
Yo teman teman
Selamat menikmati Chapter ini
Saya sebenarnya agak sedikit kecewa dengan chapter ini
Tapi ini masihlah permulaan
Kita tunggu saja kelanjutannya
;)
SaTsu
Medan, 23-4-2015, 19.58 WIB
izin copas. boleh?
BalasHapusSilahkan aja, itu chapter 2 nya juga ada
BalasHapus:D