Kamis, 07 Mei 2015

Naruto Gaiden : The Seventh Hokage and The Scarlet Spring Chapter 2 (Naruto 702) Versi Teks

===================================================

Chapter 2 : The Man with Sharingan


Sasuke sedang berjalan di dalam hutan sampai Ia merasakan ada seseorang yang mengikutinya.
Merasakan hawa kehadiran yang aneh, Sasuke segera mengaktifkan sharingan, tak ada yang dapat dilewatkan dengan mata ini. 
Sasuke mengaktifkan sharingan hanya sebentar setelah itu, ia menonaktifkan sharingannya dan menghela nafas. Sepertinya ia sudah tidak penasaran dengan hawa keberadaan itu.


Tiba tiba seseorang berjubah hitam menyerang sisi kiri Sasuke dengan Sabit.




Sabit ini sedikit spesial karena memiliki rantai di bagian bawahnya. Bukan Sasuke namanya jika ia tidak bisa menghindar. Akan tetapi orang itu menyerang tubuh Sasuke dengan rantai yang ada pada sabit yang ternyata dapat dihentikan Sasuke dengan menggunakan Kusanagi di tangan kanannya. Rantai tersebut pun melilit bagian besi dari Kusanagi. 

Memanfaatkan hal itu, Sasuke membuat segel dengan menggunakan satu tangan, yaitu dengan tangan kirinya. Sasuke mengalirkan chakra listrik dari tangannya, lalu menuju pedang, besi, dan menghantarkan hingga mengenai orang yang menyerang Sasuke itu. Akibat serangan tersebut pun, orang itu pun terpental jatuh ke tanah hingga jubahnya terlepas  dan tampaklah wujud aslinya. 

Sasuke mengaktifkan sharingan kembali dan mengamati orang itu. Sungguh mengejutkan ternyata orang itu menggunakan baju yang memili lambang Uchiha di bagian punggungnya. Dan ketika orang itu menoleh ke arah Sasuke, orang itu menatap Sasuke dengan sharingan!!!
Sasuke : (*Terkejut) Kau..... Siapa Kau?

Orang itu hanya tersenyum sembari membuat segel tangan dan *booft
Ia pun menghilang dan meninggalkan Sasuke yang masih shock(?)


Sakura dan Sarada tinggal di rumah Shizune untuk sementara waktu.
Saat ini Sarada tengah memperhatikan benda yan baru ia temukan. Ia memperhatikan sosok sang ayah yang sampai saat ini belum pernah ia jumpai.
Shizune : Oohh... Jadi benda berharga yang kau maksud adalah foto ayahmu?
Sarada : (*terkejut kaena kedatangan Shizune yang tiba tiba)
Shizune : Bukan maksudku berfikir yang aneh aneh, tapi telah terjadi sesuatu pada hari itu.
Sarada : Aku hanya berfikir bagaimana ... ayahku saat ini?
Shizune : (*Diam merasa iba) kau belum pernah bertemu dengannya ....
Sarada : Umm... ada yang ingin aku tanyakan padamu Shizune san, tapi tolong rahasiakan dari ibuku...


Sakura masih belum siuman. Apa yang sebenarnya terjadi padanya?


Shizune  : (*Dengan suara keras) Te ... Tentu saja tidak!!!
Sarada : Kalau begitu beritahu aku apa saja yang terjadi ketika aku lahir ... Siapa saja yang ada di sana? Siapa yang membantu persalinan? Jangan ada yang terlewatkan! (*Sedikit membentak)
Shizune : I ... Itu ...
Sarada : Para ninja medis ... semuanya sama saja, bahkan Kau juga, Shiune –san... Aku sudah mencari informasi dan akhirnya aku tahu! Tak ada data tentang kelahiranku di rumah sakit yang ada di Konoha!


Shizune : Kau salah.... !! Kenapa Kau berfikir begitu?
Sarada : (*Diam sejenak lalu melihat foto Karin) ... Orang ini ... Dia memakai kacamata yang sama denganku....


ChouChou : Papa! Jangan makan hamburger ukuran besar di depanku!! (*jengkel)


Saat ini keluarga akimichi sedang sarapan hamburger bersama. Sepertinya Globalisasi memang sudah sampai pada dunia shinobi ya...
:D

Karui : Mungkin pertanyaan yang oantas adalah mengapa kita makan hamburger terlalu pagi. Lagipula idak masalah jika ayahmu memakan ini, toh semua orang memang akan mati. Tapi Ibu tidak memakannya.
Chouji : Kau sedang dalam masa pertembuhan Chouchou, jadi makanlah lebih banyak.
Chouchou : Sekarang aku adalah anak yang paling besar di antara temanku, tahu!! Dan jangan mengatakan seolah olah kalian menasihati, Mama ...
Sarada : Mm... Halo! (*Datang tiba tiba)
Chouchou : Sarada!

Chouchou dan Sarada memisahkan diri dan duduk di meja lain tak jauh dari meja orangtuanya Chouchou. Mereka pun berbincang sambil sarapan.
Chouchou : (*berbisik) Hei, Sarada, ada yang kupikirkan baru baru ini ... Janji Kau akan merahasiakannya?
Sarada : Baiklah! Apa itu?

Chouchou : (*Berbisik) Aku rasa mereka bukan orang tua asliku...!
Sarada : (*Terkejut ) .... !?
Chouchou  : (*Berbisik) Maksudku, aku ini tidak mirip dengan mereka sama sekali ...
Sarada : (*Sangsi) (Benarkah....?)

??? : Huh... Kita merasa dramatis ya?
Sarada : (*kaget) !
Chouchou : Huh?
Mitsuki : Ini hal yang biasa di kalangan gadis seumuran kalian, mereka bertanya tentang pengakuan dan harga diri. Tapi, itu bkan hal yang penting bukan? (*menyeringai)


Sarada : Kau laki laki dari desa lain, um... (*mencoba mengingat)
Mitisuki : Mitsuki. Dan Kau adalah Uchiha-san, bukan?
Chouchou : Hei, apa apaan tatapan merendahkan itu!! Seakan akan Kau mengerti kerapuhan hati seorang gadis, ya kan Sarada ?
Mitsuki : Kau dari keluarga Akimichi, kan? Tidak perlu melihat simbol Akimichi untuk mengtahuimu, santailah!
Sarada : (*Memikirkan perkataan Mitsuki dan merenung apakah ia asli seorang Uchiha) (Bagaimana denganku? Apakah aku benar benar...?



Saat ini kita sedang berada di markas orang yang menyerang Sasuke.
Ia sedang bersama dengan seseorang yang menggunakan jubah hitam. Mereka tampak sedang berbicara masalah serius.

Pria jubah : Bagaimana Sasuke itu?
Pria Uchiha : Dia orang yang kuat. .. Sangat kuat.
Pria jubah : .......
Pria Uchiha : Tapi dia ... membunuh Itachi. Tidak bisa dimaafkan .... Bunuh dia...
Pria jubah : Benar ... Sasuke ... Dia adalah aib klan Uchiha


Chouchou : (*Berbisik) Aku berencana untuk melakukan perjalanan. Ya untuk menemukan orang tua asliku. Ikutlah denganku, Sarada!
Sarada : (*Menyadari sesuatu) !
Chouchou : Kenapa?
Sarada : Itu ...  Itudia!!


Sarada lari dengan cepat sambil memandangi foto tim Taka.
Sarada : (Aku akan mencari ayahku dan meminta ia menjelaskan semuanya. Tapi, jika itu tidak bisa... aku akan mencari wanita berkacamata ini. Aku yakin Shizune san bahkan Tuan Hokage pasti tahu 
dimana ia berada.)


Naruto : Shikamaru, berapa banyak ikat kepala yang harus aku pesan untuk kelulusan nanti?
Shikamaru : Aku yang akan mengurusnya ... Lhoo
Tok tok
Seekor elang mengetuk kaca jendela ruang sang Hokage
Naruto : Ini kan elangnya Sasuke
Sasuke mengirim pesan dengan perantara elang tersebut. Naruto pun segera membaca pesa Sasuke tersebut.
Naruto : Sasuke benar benar ketinggalan zaman.
Shikamaru : Yah, sebahian misinya berada di daerah yang membuatnya tak dapat mengisi batre telephonenya, jadi maklumi saja ...
Naruto : (*membaca surat Sasuke) (*terkejut) Apa ... ini ?


Kakashi : Ada apa Naruto? ...  Bukankah kubilang kalau saat ini aku sedang liburan.

Saat ini Kakashi sedang liburan. Ia memilih tempat pemandian air panas sebagai objek liburannya. Mungkin telfon dari Naruto ini agak mengganggu acara liburan mantan hokage kita ini.



Kakashi mendengarkan dengan seksama setiap ucapan Naruto. Dan ia pun mengambil kesimpulan.

Kakashi : Berarti kalau dia memiliki sharingan, berarti ... dia adalah keturunan Uchiha atau mungkin ia adalah ... experimen Orochimaru. Baiklah aku akan menghubungi Yamato.... Ia aku tahu dimana dia berada ... baiklah kita segera bertindak.

Naruto : Baiklah, biarkan Sasuke yang mengurus sisanya sendiri (*meletakkan telepon). Ayo kita berjumpa dengan Sasuke



Sarada mendengar mendengar kalimat terakhir Naruto itu dengan jelas ketika ia baru saja sampai di balik pintu Hokage. Ia sangat terkejut mendengarkan hal itu. Apalagi ini menyangkut tentang ayahnya. Sarada pun membatalkan niatnya untuk membuka pintu ruang hokage.

Naruto : Setelah itu kami akan opergi ke tempat Orochimaru. Aku akan meninggalkan bunshin di sini, biar aku sendiri yang pergi!
Shizune : Tapi ujian kelulusan akan segera dimulai.
Shikamaru : Bahkan percikan api pun dapat menjadi kobaran api yang besar, jika kita salah bertindak... alangkah baiknya segera menanganinya, kami akan pergi sore ini.


Sarada sembunyi di balik pohon mengawasi gerak gerik Naruto.
Sarada : (Aku harus mengikuti tuan Hokage)

Naruto : Aku serahkan ujiannya padamu, Shikamaru.
Shikamaru : Baiklah.

Sarada : (Aku tidak penting dengan menjadi ninja ataupun lulus ujian aku harus mengetahui siapa diriku yang sebenarnya)
Chouchou : Hei, Kau bahkan lebih bersemangat dibandingkan aku, Sarada!
Sarada : Chouchou? (*Kaget)


Chouchou : Kurasa ayahku yang asli itu benar benar besar. Kurasa nanti aku akan mendekati setiap orang yang besar yang kulihat, bisa kan? (*antusias)


~TBC~
See You Next Week

Mohon maaf atas keterlambatannya ya :)

SaTsu

Medan, 7 May 2015, 23.09 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar