Sebelumnya : Chapter 3
========================
Chapter 4 : Kesempatan Bertemu bg. II
Naruto muncul di hadapan Uchiha Shin untuk menolong Sarada
dan Chouchou, akhirnya sang hokage bertemu dengan sang Uchiha rahasia
Chouchou : (*kagum) (Tuan hokage datang menolong kami,
meskipun orang orang seperti kami, dia ... )
Naruto : Maaf, tapi aku harus mempercepat masalah yang di
sini. Karena ada banyak yang ingin kutanyakan. (*tersenyum senang)
Shin : (*Mengaktifkan sharingan ke mangekyou sharingan )
Sarada : (*terkejut) !?
Naruto : oh begitu ... bahkan mangekyou sharingan juga! ...
Kalau begitu ini tidak akan mudah.
Dengan mangekyou sharingan, Shin mengendalikan senjata
berantainya. Ia membuat senjatanya membelah diri menjadi beberapa bagian dan
semuanya mengarah ke sang hokage.
Akan tetapi
Itu percuma
Sang hokage berhasil menggagalkannya
Naruto mengaktifkan Kurama mode, dengan tangan tangannya ia
menangkap belahan belahan senjata Shin.
Sarada, Chouchou, dan Shin pun terkejut melihat perubahan
Naruto.
Kurama : Naruto ... Kau ingin kembali bertarung setelah
sekian lama?
Naruto : Sebentar saja ...
Dengan salah satu tangannya, Naruto mencoba untuk menangkap
Shin,
Shin berhasil menghindar dengan melompat ke atas pintu kuil
Naruto : Baru saja, itu adalah cara kembali yang baik ...
kau sangat bagus
Chouchou : (*Kagum dengan Naruto) (Tuan hokage apa memang
sekeran ini? Dia keren! Keren! Keren!)(*mata berbinar binar)
Di samping Shin tiba tiba muncul makhluk putih bermata satu
yang sebelumnya mengawasi Sarada di gerbang Konoha.
Mata 1 : Kembalilah sekarang , Shin! Kau tidak bisa
menghadapinya sendirian!
Shin : (*menatap Naruto) .... (*menghilang dengan jutsu
teleportasi)
Naruto : (*Mengawasi kepergian Shin) (bahkan ia juga bisa
menggunakan jutsu teleportasi/ jikukan ninjutsu)
Shin dan makhluk mata 1 telah menghilang,
Sarada mengutip bekal nasi titipan Bolt yang terjatuh ke
tanah.
Chouchou : Seperti ... Apakah tuan hokage adalah ayahku yan
sesungguhnya?
Naruto : hah? Bagaimana bisa?
Chouchou : Aku bilang ini bukan hal yang mustahil!
Naruto : Maksudmu ... Ah ... Sebenarnya apa yang terjadi?
Chouchou : Ini adalah
hal yang meragukan, makanya aku melanjutkan perjalananku, tapi ... oran itu
mengincar gadis muda seperti kami ... Apa yang harus kami lakukan?
Naruto : Kurasa yang ia incar bukan Chouchou, melainkan
Sarada!
Sarada : Siapa orang itu? ... dan kenapa harus aku?
Naruto : (*diam sejenak)
Naruto berjalan ke arah Sarada dan mengusap pucuk kepala
Sarada
Naruto : Tak ada yang perlu Kau khawatirkan ... Aku akan
melindungimu dan menyelesaikan semua ini.
Sarada terpana melihat Naruto
Mungkin ia merasa terlindungi dengan perkataan dan prilaku
Naruto
Naruto tersenyum dengan senyum lebar andalannya
Dan Sarada hanya tersenyum sambil tersipu.
Naruto : Meskipun bersama dengan bunshinku kalian tidak akan
aman kembali ke desa. Akan lebih aman jika kalian bersama dengan diriku yang
asli.
Chouchou : Apa yang akan kita lakukan?
Naruto : Aku akan pergi ke puncak tower di atas bukit itu,
kalian bisa ikut denganku. Dan lagi, sepertinya aku akan bertemu dengan ayah
Sarada.
Sarada : (*terperangah)
Chouchou : APA ...!? Kita akan menemui ayah Sarada?
Perjalanan ini untuk mencari ayahku!
Naruto : (*Bingung)(Memangnya Chouji dimana?)
Chouchou : Bagaimana rupa ayah Sarada? Aku belum pernah
berjumpa dengannya sama sekali!
Naruto : Daripada aku ... mungkin lebih baik Sarada yang menjelaskannya.
Sarada : Aku ... tidak bisa
Naruto dan Chouchou : (!?)
Sarada : Karena ... aku tidak ingat
Naruto : (Pantas juga ... Sasuke selalu berkelana) Baiklah
... biar aku yang menjelaskan.
Sarada : (*Tak sabar menunggu kelanjutan perkataaan Naruto
tentang ayahnya)
Chou Chou : Aku yang bertanya tapi aku lebih memikirkan
tentang perutku ini (*Memegang perut)
Sarada : dasar tukang mengeluh. benar juga ... Ini! (*menyerahkan bento
titipan Bolt)
Naruto yang melihat kotak bekal teringat saat ia di suapi
oleh Sasuke dan Sakura ketika ia dihukum Kakashi
Naruto : (Bekal dari Bolt hehehe terima kasih) Terima kasih
ya, maaf merepotkan!
=======================================
*SKIP MAKAN SIANG
Naruto sudah menghabiskan bekalnya, begitupun dengan Sarada
dan Chouchou.
Saat ini mereka sedang
duduk di atas bukit rumput.
Sarada : Hmm Tuan Hokage.
Naruto : Panggil hokage saja. Ada apa?
Sarada : Kembali ke topik tadi, Anda akan menceritakan
keapada kami ... seperti apa ayahku ...
Naruto : Ah! Oh! Dia ... Dia itu yang paling populer di
kalangan gadis gadis akademi ... sama sepertiku. Ia juga sangat tampan ... sama
sepertiku. Dan yang paling utama peringkat ninjutsutnya adalah yang teratas ...
sama sepertiku.
Chouchou : Teratas itu hanya ada untuk satu orang, bukankan
itu aneh?
Sarada : (*tersenyum senang)
Naruto : Tapi dia tidak bisa bersosial dan ia memiliki mulut
yang terburuk ... benar benar tidak sepertiku.
Sarada : (*Kesal) .....
Naruto : maksudku ... dia adalah rivalku ... dan itu tidak
akan pernah berubah.
Sarada : (*mentap Naruto) ...
Naruto : Sarada ... ketika aku melihatmu tadi ... aku
teringat sosok Sasuke ketika kami masih kecil dulu. Sasuke tidak mengenakan
kacamata tapi kalain benar benar mirip. Terutama bagian mata, terlebih lagi
jika dengan sharingan. Tapi kelakuanmu benar benar seperti Sakura ... Aku yakin
Kau akan menyeramkan ketika Kau marah.
Sarada : (*Tersenyum gembira) (.. Hum ... Saat aku bersama
tuan hokage begini ...)
Naruto : (Chouchou, wajahmu seperti Karui, tapi tubuhmu
seperti Chouji ketika seumuran denganmu)
Naruto, Sarada, dan Chouchou kembali melanjutkan perjalanan
mereka. Mereka berlari dan terkadang beristirahat lalu berlari kembali. Sarada sangat
bersemangat karena tak lama lagi Ia akan berjumpa dengan ayahnya. Senyum ceria
tak pernah hilang dari wajahnya, hingga ...
Chouchou : Aku tidak bisa lebih jauh dari ini.
Naruto : Kurasa kita harus beristirahat.
Sarada : Tapi, hanya sedikit lagi hingga sampai ke menara.
Naruto : Tidak apa, Sarada kau dapat membongkar barang
barang kita denganku..
Sarada : (*pasrah) Baiklah ... Aku ingin pergi ke toilet.
Naruto : Baiklah, jangan jauh jauh ya ...
Sarada tidak benar benar pergi ke toilet,
Ia pergi ke menara itu seorang diri. Ia sangat tidak sabar
untuk bertemu ayahnya.
Sarada : (Hanya tinggal sedikit lagi ... akhirnya aku bisa
bertemu dengan ayahku )(*Membayangkan berpelukan dengan ayahnya)(PAPA)
(*meneteskan air mata)
Sarada akhirnya sampi di menara, ia memasuki menara tersebut
Sasuke yang melihat kedatangan Sarada, dan melihat simbol
Uchiha di punggungnya.
Sasuke bangkit dan menghampiri Sarada
Sarada kembali mengeluarkan air matanya
Sarada : Papa ...
Sasuke : (*dengan sharingan) Jadi Kau juga menemukan tempat
ini (*mengarahkan Kusanagi ke Sarada) Apa Kau teman dari penipu itu...?
Sarada : Huh!? (*ketakutan dan bingung)
Pertemuan Ayah dan anak bukannya menjadi adegan haru, malah
menjadi penuh ketegangan begini.
Ini anakmu SASUKEEEEE!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar